".....tetapi tentang buah pohon yang ada ditengah-tengah taman, Allah berfirman : jangan kamu makan ataupun raba buah itu,nanti kamu mati" Kejadian 3:3
Setelah itu, Allah membuat taman indah bagi Adam dan Hawa, laki-laki dan perempuan menamakannya Taman Eden dan memenuhinya dengan rumput lembut dan tanaman dan pohon dengan beraneka buah yang lezat. Allah juga membuat sungai jernih agar Adam dan Hawa memiliki air bersih untuk minum dan mandi.
Di tengah taman, Allah menanam sebuah pohon dengan dahan-dahan besar hingga menaungi rumput dibawahnya. Allah menyebutnya pohon pengetahuan.
"semua pohon dalam Taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas tetapi pohon pengetahuan, tentang yang baik dan yang jahat itu janganlah kau makan buahnya sebab pada hari engkau memakannya pastilah engkau mati"
Di tengah taman, Allah menanam sebuah pohon dengan dahan-dahan besar hingga menaungi rumput dibawahnya. Allah menyebutnya pohon pengetahuan.
"semua pohon dalam Taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas tetapi pohon pengetahuan, tentang yang baik dan yang jahat itu janganlah kau makan buahnya sebab pada hari engkau memakannya pastilah engkau mati"
Awalnya Adam dan Hawa mematuhinya.Mereka memakan buah lezat dari pohon lainnya di taman, seperti : jeruk, mangga alpukat dan lainnya.Namun mereka menjauhi pohon pengetahuan.
Lalu suatu hari, ketika Hawa sedang mengumpulkan buah yang tumbuh di semak-semak dekat pohon itu, ia mendengar suara, sesuatu bergerak di antara dahan dan saat itu menengok ke atas ia melihat seekor ular, kulitnya yang keemasan berkilauan terkena sinar Matahari.
"Kamu memetik buah ?", desis ular dengan lidahnya yang mirip garpu. "Ya,buah Berry", kata Hawa.
"Hanya itu", tanya ular sambil melilitkan tubuhnya ke dahan.
"Pastinya tidak dari pohon ini", jawab Hawa.
"Allah bilang kami tidak boleh makan buah pohon ini, jika tidak mau mati".
"Oh...ya.." ejek ular, "Ini adalah pohon pengetahuan, jika memakan buahnya kamu tak akan mati, tetapi menjadi bijaksana seperti Allah".
Lalu suatu hari, ketika Hawa sedang mengumpulkan buah yang tumbuh di semak-semak dekat pohon itu, ia mendengar suara, sesuatu bergerak di antara dahan dan saat itu menengok ke atas ia melihat seekor ular, kulitnya yang keemasan berkilauan terkena sinar Matahari.
"Kamu memetik buah ?", desis ular dengan lidahnya yang mirip garpu. "Ya,buah Berry", kata Hawa.
"Hanya itu", tanya ular sambil melilitkan tubuhnya ke dahan.
"Pastinya tidak dari pohon ini", jawab Hawa.
"Allah bilang kami tidak boleh makan buah pohon ini, jika tidak mau mati".
"Oh...ya.." ejek ular, "Ini adalah pohon pengetahuan, jika memakan buahnya kamu tak akan mati, tetapi menjadi bijaksana seperti Allah".
Si Ular menyundul salah satu buah dengan lidahnya, hingga jatuh ke tanah menggelinding dan berhenti tepat di kaki Hawa, ia memungutnya, rasanya dingin dan berat seperti batu dari sungai.Hawa penasaran dengan rasanya, "Akan kucoba sedikit", pikirnya.
"Satu gigitan kecil, tidak akan berbahaya, bukan ?".
"Tentu tidak !'', desis ular membaca pikirannya, "Pikirkan segala hal yang akan kamu pelajari, satu gigitan kecil sekecil gigitan burung, maka kamu akan sebijaksana dan sekuat Allah".
"Kepandaian, kebijaksanaan dan kekuatan hanya dengan satu gigitan kecil memang sangat menarik."
"Apa yang kamu lakukan ?" Adam mendengar suara gigitannya dan berlari menyeberangi taman.Hawa mengelurkan buah tersebut kepda Adam. "Makanlah, kamu tidak akan mati, kata si ular, buah ini akan membuat kita sebijaksana Allah." Adam sempat ragu-ragu, tetapi hanya sebentar. Jika Hawa bisa memakannya Kenapa ia tidak bisa ?
Adam akhirnya menggigit buah itu.
Tiba-tiba pohon-pohon mulai bergerak.Angin harum menundukkan dahan dahan pohon, menebarkan kelopak bunga.Allah telah datang untuk berjalan-jalan di taman itu.
"Adam ! Hawa !" Dimanakah ciptaannya ? Mereka biasanya berlari menyambutNya.
Keduanya bersembunyi di semak-semak dekat pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Allah bisa mendengar jantung mereka berdetak kencang.
Mereka sangat takut kepadaNya."Hawa menyuruhku melakukannya !" teriak Adam.
Ia berdiri sambil menutupi mata dengan kedua tangannya."Sang ular menipuku", keluh Hawa." Hanya satu pohon," kata Allah dengan sedih. "Aku berikan semua buah lain yang ada di taman ini bagi kalian untuk dimakan.Kenapa kalian tidak dapat mematuhi hanya satu perintah ini saja ?".Allah meninggalkan mereka dengan sedih dan angin panas padang gurun menerpa taman yang indah itu, menghilangkan keteduhan, kesejukan dan kedamaiannya.
" Kalian telah melanggar perintah-Ku.Karena itu, kalian harus meninggalkan Taman Eden, Mulai sekarang, kalian harus bekerja keras untuk mengumpulkan buah dan sayuran dari Bumi.Kerja keras itu akan membuat Kalian Tua dan Renta hingga akhirnya mati.Aku membuat kalian dari dan kalian akan kembali menjadi debu".
Lalu Allah berbicara kepada sang ular, yang dari tadi mengamati dari dahan pohon Pengetahuan."Terkutuklah engkau diantara semua ternak dan diantara segala binatang hutan,dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kau makan seumur hidupmu". Ular itu mendesis kesakitan dan jatuh ke tanah.
Adam dan Hawa melihatnya melata melalui rerumputan, perutnya meninggalkan jejak.
Ketika mengangkat kepala,mereka sudah tidak berada di Taman Eden lagi,tetapi duluarnya,dalam sebuah tempat dengan banyak batu besar.Malaikat muncul di pintu taman,dengan pedang bercahaya dan gerbangnya tertutup rapat, menyembunyikan taman yang indah, pepohonan, sungai dan hewan jinak selamanya.Adam dan Hawa menggigil kedinginan. Tanah tempat baru ini terasa keras di bawah kaki mereka dan tidak ada satupun pohon buah yang terlihat, hanya semak belukar. Angin dingin bertiup, "Apa yang akan kita makan ?" pikir Hawa.
Adam mencabut rumput liar dari tanah.Rumput itu terasa pahit di lidah dan ia memuntahkannya kembali.
Dibalik batu batu besar, terdengar lolongan binatang yang kelaparan. Hawa menunjuk sebuah gua dan mereka masuk ke sana untuk berlindung.
Matahari pun tenggelam dan meninggalkan mereka dalam kegelapan malam. Adam dan Hawa berpelukan di dalam gua. inilah malam pertama mereka di luar Taman dan mereka merana, ketakutan dan kelaparan.
Andai saja mereka tidak melanggar Allah pasti mereka bahagia sampai sekarang.
Adam dan Hawa melihatnya melata melalui rerumputan, perutnya meninggalkan jejak.
Ketika mengangkat kepala,mereka sudah tidak berada di Taman Eden lagi,tetapi duluarnya,dalam sebuah tempat dengan banyak batu besar.Malaikat muncul di pintu taman,dengan pedang bercahaya dan gerbangnya tertutup rapat, menyembunyikan taman yang indah, pepohonan, sungai dan hewan jinak selamanya.Adam dan Hawa menggigil kedinginan. Tanah tempat baru ini terasa keras di bawah kaki mereka dan tidak ada satupun pohon buah yang terlihat, hanya semak belukar. Angin dingin bertiup, "Apa yang akan kita makan ?" pikir Hawa.
Adam mencabut rumput liar dari tanah.Rumput itu terasa pahit di lidah dan ia memuntahkannya kembali.
Dibalik batu batu besar, terdengar lolongan binatang yang kelaparan. Hawa menunjuk sebuah gua dan mereka masuk ke sana untuk berlindung.
Matahari pun tenggelam dan meninggalkan mereka dalam kegelapan malam. Adam dan Hawa berpelukan di dalam gua. inilah malam pertama mereka di luar Taman dan mereka merana, ketakutan dan kelaparan.
Andai saja mereka tidak melanggar Allah pasti mereka bahagia sampai sekarang.
Itulah kisah Adam dan Hawa jatuh ke dalam Dosa pertama.
Akibat keserakahan manusia yang tidak bersyukur atas pemberian Nikmat Allah kepada manusia.
Akibat keserakahan manusia yang tidak bersyukur atas pemberian Nikmat Allah kepada manusia.
Thanks for reading & sharing TALITAKUM
0 komentar:
Posting Komentar